Senja itu aku duduk berdua dengannya, menatap awan yang telah memerah, sesungguhnya ada yang ingin aku utarakan kepada laki laki yang ada di sampingku ini, tapi aku tak mampu, aku takut membuatnya terluka
“ya ALLAH kuatkan aku, agar aku bisa mengungkapkan isi hati ini” gumamku
“keong” suara lembutnya memanggilku
“kodok maafkan aku, kita harus berhenti sampai sini” suaraku terhenti karena tak kuasa menahan tetesan air mataku
“maksud keong kita putus?” nada suaranya terputus, air mata kedukaan terpancar dari matanya
Ku usap air mata itu, ku genggam erat tangannya
“kodok maafin aku, aku gak ada maksud nyakitin kamu, tapi ini harus terjadi, aku mutusin kamu ada alasannya, aku takut ketahuan sama orangtua aku.. aku tau kamu mau serius sama aku, aku juga mau serius sama kamu, tapi untuk saat ini belum waktunya, aku siap nunggu kamu” kataku
“iya keong, aku bisa ngerti, mungkin untuk saat ini kita berteman aja, dan suatu saat nanti aku pasti melamarmu, tunggu aku keong” katanya
Ku peluk erat tubuhnya, mungkin ini untuk terakhir kalinya, enggan rasanya aku melepaskan pelukan hangat ini, tapi malam yang memisahkan aku dan dia.
Malam ini tak seindah malam kemarin, setiap malam aku selalu mengingat kejadian saat aku masih bersamanya dulu, emmm indahnya, tapi sekarang hanya tinggal bayangan mimpi lama, semua itu mungkin tak akan pernah terjadi lagi, setiap malam tetesan airmata membasahi bantal tidurku.
“aku belum sanggup menghadapi ini semua sendiri” gumamku
“ade jangan nangis terus, ntar HEMOGLOBIN ade tambah turun, kasihan ade, ade ngak mau kan diopname lagi” ucapnya di telfon
“kak, aku masih cinta sama dia, aku mutusin dia, karena penyakitku ini, aku ngak mau ngeropitin dia karena penyakitku ini, yang sering pingsan, harus sering makan, minum obat banyak” ucapku sambil menang
... baca selengkapnya di Penyesalan - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar